Setelah pada posting yang lalu saya mencoba menguraikan tentang Bagaimana
Shalat Tarawih itu ?, pada posting ini saya akan mencoba untuk menguraikan jawaban dari pertanyaan pada judul di atas. Selama ini kita mendapat informasi dari guru atau orang tua kita bahwa Nabi Adam itu diciptakan dari tanah, benarkah kenyataannya demikian ?
Quran surat Al Mu'minun ayat 12-14 menjawab permasalahan ini dengan jelas sebagaimana berikut ini berikut ini :
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ (12) ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (13) ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا
فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آَخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ (14)
(12) Dan Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. (13) Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). (14) Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (QS. Al Mu'minun[23]:12-14)
Menurut Ibnu Katsir, yang dimaksud dengan kata insan pada ayat di atas adalah Adam, dengan demikian ayat di atas menjelaskan tentang penciptaan Adam, yaitu beliau diciptakan dari saripati tanah. Dari sini kita tahu bahwa Adam bukan diciptakan dari tanah itu sendiri tetapi Adam diciptakan dari saripati tanah atau dengan kata lain inti dari tanah itu sendiri. Kemudian saripati tanah itu disimpan di tempat yang kokoh lagi terjaga selama 40 hari, kemudian pada usia 80 hari saripati itu berkembang atas izin Allah menjadi segumpal darah, kemudian pada usia 120 hari gumpalan darah itu berubah menjadi segumpal daging. Kemudian Allah menciptakan tulang belulang dalam daging tersebut, kemudian tulang-tulang itu diliputi oleh daging dan tebentuklah suatu makhluk yang lain dari asalnya.
Kenapa Allah mengatakan makhluk yang sudah bertulang ini sebagai makhluk yang lain (khalqan akhar) ? Sebagaimana pada hadits Ibnu Mas'ud bahwa pada usia janin 120 hari (4 bulan) Allah mengutus malaikat untuk meniupkanlah ruh kepada janin tersebut, maka hiduplah janin tersebut, kemudian ditentukan empat hal bagi janin tersebut yakni, kapan ajalnya, bagaimana amalnya, bagaimana rizkinya serta apakah dia akan bahagia atau celaka. Keadaan janin setelah mendapat kunjungan malaikat ini, jelas beda dengan keadaan janin sebelum datangnya malaikat, karena sebelum dikunjungi malaikat, janin ini merupakan benda mati tanpa ruh, tetapi setelah datang malaikat, maka dia merupakan benda hidup yang memiliki ruh. Itulah kenapa Allah menyebutnya sebagai makhluk yang lain.
Bagaimana dengan manusia lain selain Adam, apakah sama prosesnya ?. Jelas sekali bahwa ayat ini tidak hanya berlaku bagi Adam tetapi juga manusia yang lain, dan proses penciptaan manusia ini berlaku untuk semua manusia, yang membedakan adalah Adam langsung dari saripati tanah, sedang manusia yang lain berasal dari saripati tanah yang terserap dalam tumbuhan dan buah-buahan, kemudian tumbuhan dan buah-buahan tersebut dimakan oleh ayah dan ibu, kemudian diserap oleh tubuh dan berubah menjadi sperma yang berada diantara tulang punggung dan tulang dada, kemudian terjadilah pembuahan yang menyebabkan dimulainya proses penciptaan manusia sebagaimana dijelaskan di atas.
Maha Suci Allah yang telah menciptakan makhluknya dengan bentuk yang paling sempurna ini, sehingga sangat layak dan pantas disebut sebagai Pencipta yang paling baik, karena Allah menciptakan semua makhluk tanpa ada contoh dari siapapun, karena Dia Sang Khalik dan selainnya adalah makhluk.
Pada posting selanjutnya, saya akan mencoba menjelaskan, kenapa manusia disebut Bani Adam, Basyar, Insan dan An-Naas. Untuk itu ikuti terus serial ayat-ayat tentang manusia ini.
Referensi : Tafsir Ibnu Katsir.