Salah satu upaya untuk membentuk kemandirian anak adalah dengan melatih mereka untuk bisa mengungkapkan isi pikirannya kedalam bentuk kata-kata yang sistematis sehingga isi pesan dapat tersampaikan dan mudah dimengerti oleh orang lain. Latihan kemandirian ini bisa dilakukan dengan melakukan latihan pidato yang dikaitkan dengan beberapa peristiwa bersejarah, baik sejarah nasional maupun sejarah Islam, sehingga selain latihan kemandirian juga mengandung unsur pendidikan yang cukup kental. Berikut contoh pidato dalam rangka Maulid Nabi Saw. :
Assalamu’alaikum wr. wb
Mukoddimah
Laqad kaana lakum fii Rasulillahi Uswatun Hasanah
Puji dan syukur mari kita panjatkan kepada Dzat yang Maha Ghafur, yang nikmatnya tidak akan pernah terukur walaupun oleh para insinyur, apalagi oleh tukang cukur dan tukang bajigur, yang Maha Kasih yang kasihnya tidak pilih kasih, yang Maha Penyayang yang sayangnya tidak pandang orang, karena hanya atas karunia-Nyalah kita dapat berkumpul ditempat yang mulia ini dalam rangka taqarruban ilallah yang dikemas dalam kegiatan Porseni.
Shalawat beserta salam semoga selamanya terlimpah dan tercurah kepada baginda alam, pemimpin tertinggi anti korupsi, baginda termulya anti durhaka, dialah pemimpin yang miskin tapi mampu memberantas kemiskinan, pemimpin yang sederhana tapi menjadi panutan seluruh dunia, dialah habibana wanabiyyana Muhammad Saw.
Dewan juri yang kami hormati, hadirin rahimakumullah.
Islam adalah agama yang sempurna, ajarannya meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, karena itulah Allah swt tidak hanya menurunkan Islam sebagai pedoman hidup manusia tetapi juga mengutus seorang figur yang menjadi tauladan bagi seluruh umatnya, Allah SWT berfirman :
Laqad kaana lakum fii Rasulillahi Uswatun Hasanah
Telah nyata bagi kamu sekalian pada diri rasulullah tauladan yang baik. Rasulullah saw sendiri menyatakan : Innama buitstu liutammima makarimal akhlaq, sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang sempurna. Berdasarkan Al Quran dan Hadits di atas, maka kita harus bisa meneladani sifat-sifat Rasulullah SAW. Diantara sifat-sifat tersebut adalah :
1.Siddiq artinya jujur
Rasulullah Saw selalu jujur sepanjang hidupnya, sehingga ketika beliau mendapat kepercayaan dari Siti Khadijah untuk menjual dagangannya, beliau mendapat keuntungan yang besar karena kejujurannya. Sifat inilah yang harus dikembangkan oleh semua elemen, dari mulai pejabat sampai masyarakat, sehingga akan terbangun kehidupan yang harmonis, adil dan maju, tidak akan terjadi korupsi, tidak akan terjadi penyuapan dan penyakit mental lainnya.
2.Amanah artinya dapat dipercaya
Rasulullah adalah orang yang paling dapat dipercaya, sehingga ketika masyarakat Arab merenopasi ka’bah mereka memberi gelar Al Amin kepada Rasulullah saw. Sifat ini perlu kita kembangkan dalam kehidupan, orang yang amanah tidak akan menyia-nyiakan tugas, tidak akan bekerja asal-asalan. Mereka akan bekerja sungguh-sungguh karena mereka sadar akan tanggug jawab yang diembannya. Jika amanah sudah menjadi trend hidup masyarakat kita, maka kehidupan kita akan semakin maju karena segala hal dilandasi oleh etos yang baik, semangat dan bertanggung jawab.
3.Tabligh artinya menyampaikan
Sepanjang hidupnya Rasulullah tidak pernah berhenti bertabligh, menyampaikan ajaran Allah SWT kepada seluruh umat manusia. Tablig bisa diwujudkan dengan selalu mengajak manusia kepada jalan kebenaran dan mencegah mereka dari kemungkaran. Hal ini sangat penting dilakukan dalam kehidupan, sehingga dengan adanya sifat tabligh ini harmoni kehidupan akan berjalan seimbang dan istiqomah. Jika ada yang khilaf melakukan kesalahan maka ada orang lain yang mengoreksinya, sehingga keburukan hancur dan kebenaran akan abadi.
4.Fathonah artinya cerdas.
Rasulullah adalah orang yang cerdas, Beliau mampu menghadapi semua kemelut dalam kehidupan umatnya dengan cara yang tepat. Hal ini harus diikuti oleh umatnya, namun kita tidak bisa mengikuti beliau kalau kita tidak cerdas.
Kecerdasan seseorang identik dengan kapasitas ilmunya. orang yang cerdas adalah orang yang memiliki wawasan yang luas dan pengalaman yang dalam, karena itulah Rasulullah mewajibkan umatnya untuk senantiasa menuntut ilmu walaupun ilmu tersebut ada di negeri yang sangat jauh.
Hadirin Rahimakumullah.
Dari awal sampai akhir dapat disimpulkan bahwa Rasulullah adalah figur ideal yang harus menjadi tauladan bagi umatnya. Diantara tauladan tersebut adalah Rasul memiliki sifat Shiddiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah. Jika sifat ini diaplikasikan dalam kehidupan maka akan tercipta kehidupan yang maju dan harmonis.
Demikian uraian singkat dari saya, mohon maaf atas segala kekurangan dan kealfaan,
Bila ada sumur diladang, boleh kita menumpang mandi,
Kalau ada umurku pangjang, boleh kita berjumpa lagi.
Buah tomat buah peutey, tamat euy......
Billahi taufiq wal hidayah Assalamu’alaikum wr. Wb.
Home »
Teks Pidato
» Meneladani Sifat Rasul
Meneladani Sifat Rasul
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Jawharie.blogspot.com
0 Comments