Setelah pada posting lalu kita membahas tentang dua fokus pertama, yaitu fokus pada tujuan dan fokus pada let's go! Pada posting kali ini akan melanjutkan dua fokus lagi yang belum terbahas. Ini dia bahasan tersebut silahkan direnungi di bawah ini :
- Fokus pada saat iniSeorang petani baru saja mengalami gagal panen, hama wereng yang tak terkendali telah meluluh lantakkan semua tanaman padinya sehingga musim tanam tahun ini dia rugi besar, bagaimana tidak rugi, seluruh lahan yang dia garap tidak menghasilkan padi barang satu kilogram pun. Waktu pun terus berjalan, seiring dengan datangnya musim hujan datanglah musim tanam padi. Pak Tani tidak larut dalam kesedihan karena gagal panen pada musim tanam lalu, dia juga tidak merasa takut jika hama wereng akan kembali meluluhlantakkan tanaman padinya, yang ada dalam benak Pak Tani adalah telah datang musim tanam dan saya harus mengambil peluang ini.
Kasus di atas adalah teladan yang baik bagi kita. Hidup bagi kita adalah peluang, setiap peluang itu datang ke hadapan kita, maka kita jangan sungkan untuk mengambilnya. Lupakanlah semua masa lalu yang buruk yang pernah kita alami. Jangan biarkan masa lalu membuat kita bimbang dalam mengambil langkah hari ini. Kita juga jangan terlalu khawatir dengan masa depan yang buruk yang akan menimpa kita. Tidak ada seorang pun yang mengetahui nasibnya di masa depan, karena itu kenapa kita harus khawatir oleh masa depan, bukankah itu belum pasti apakah kita sukses atau gagal ? Kalau saja Pak Tani larut dalam kesedihan setelah gagal panen dan merasa takut yang berlebihan bahwa tanaman padinya akan kena hama wereng lagi, maka mungkin dia akan berkata, "Ah aku tidak akan menanam padi lagi, karena musim tanam yang lalu pun kena hama wereng, dan aku takut hal itu akan terjadi lagi". Kita tahu Pak Tani tidak melalukan itu karena Pak Tani Fokus pada waktu saat ini.
Pak Tani tidak peduli lagi dengan kejadian yang telah lalu. Masa lalu baginya bukan untuk disesali, masa lalu baginya adalah pelajaran. Dia tahu hama wereng telah menyerang tanamannya, dan sekarang diapun tahu bagaimana cara pencegahan dan penanganan hama wereng lebih awal sehingga tidak akan menggagalkan panennya lagi. Dia pun fokus kepada kegiatan yang sedang ia lakukan sekarang, dia fokus bagaimana merawat tanaman padi agar tumbuh subur, tidak ada gulma, tidak ada penyakit dan kebutuhan air bagi tanaman padinya terpenuhi.
Sikap ini sungguh luar biasa, dia berusaha berdiri tegak setelah terjatuh, dia tidak memperdulikan bahwa ia pernah jatuh, tetapi ia sangat peduli bagaimana agar dia tidak jatuh lagi. Dia mengerahkan semua kemampuan untuk memberikan yang terbaik pada masa sekarang. Dia sadar bahwa seberat apapun rasa sesal dalam hati tidak akan pernah mengubah masa lalu. Masa lalu hanyalah sejarah yang tak akan kembali lagi. Jika masa lalu tak pernah bisa diubah dan tak bisa kembali lagi, lalu untuk apa disesali, toh penyesalan tak bisa mengubah segalanya. Penyesalan hanyalah buang-buang waktu saja. Lebih baik kita fokus untuk melakukan hal terbaik pada masa sekarang, karena waktu yang dapat kita ubah, waktu yang dapat kita manfaatkan adalah waktu yang sedang kita jalani. Kita tidak mampu untuk mengubah masa lalu dan kita juga tidak mampu untuk meraih masa depan, kita hanya mampu mengubah dan meraih masa yang sedang kita jalani, semuanya terserah kita, apakah kita akan melakukan hal buruk pada saat ini atau melakukan hal terbaik, dan apakah kita akan menjatuhkan pada pilihan yang buruk padahal kita selalu ingin meraih yang terbaik, apakah Pak Tani akan memilih untuk tidak memelihara tanaman padinya padahal dia sendiri tidak suka jika gagal panen ? karena itu tidak ada pilihan terbaik untuk dilakukan pada saat ini kecuali kita melakukan yang terbaik bagi diri kita.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa kita memiliki kuasa penuh untuk meraih dan mengubah waktu saat ini dan tidak ada pilihan lain bagi kita kecuali melakukan yang terbaik untuk meraih tujuan kita.
- Fokus pada yang terbaikPada suatu hari seorang ibu membawa dua buah kue berbeda ke hadapan anaknya yang baru berusia tiga tahun. Kue pertama hanya seonggok kue tanpa hiasan apapun di atasnya, sedangkan kue kedua adalah kue yang sama hanya saja di atasnya ada hiasan bunga-bunga yang terbuat dari coklat. Kemudian ibu tersebut menyuruh kepada anaknya untuk memilih, apakah akan mengambil kue pertama atau mengambil kue yang kedua. Sang anak pun dengan sangat yakin mengambil kue yang kedua.
Kasus di atas menunjukkan bahwa menyukai yang terbaik merupakan fitrah manusia. Tak ada seorang pun yang jika dihadapakan kepada dua pilihan antara baik dan terbaik, tanpa ada resiko apapun dari dua pilihan tersebut, kemudian orang tersebut memilih yang baik, tidak, dia pasti akan memilih yang terbaik.
Begitu halnya dengan hidup kita, setelah kita menentukan tujuan yang ingin kita capai, kemudian kita mulai berbuat untuk meraih tujuan tersebut, maka perbuatan yang terbaiklah yang harus kita lakukan. Jangan sekali-kali menentukan standar rendah untuk diri kita, karena itu tidak sesuai dengan fitrah kita. Jangan bangga ketika kita bekerja di kantor hanya biasa-biasa saja tetapi kita digaji seperti orang yang bekerja dengan kualitas terbaik. Bukan berarti kita meminta agar gaji kita diturunkan sesuai kadar pekerjaan kita, tetapi kita tingkatkan kualitas kerja kita sehingga layak untuk mendapatkan gaji sebesar itu, bahkan lebih baik dan lebih baik lagi, maka itu akan membuka peluang yang lain bagi kita untuk mendapatkan lebih banyak dari sebelumnya.
Kita yakin bahwa yang terbaik akan menjadi pilihan semua orang, oleh karenanya melakukan yang terbaik merupakan hal yang wajib kita lakukan, agar kita menjadi pilihan semua orang. Jika hal itu terjadi maka peluang demi peluang akan terus menghampiri kita. Kita sering lupa akan hal itu, kita suka merasa cukup dengan kualitas kerja kita yang hanya asal-asalan, sehingga karier kita mandeg dan sulit berkembang. Mungkin pola pikir seperti ini harus kita ubah, buanglah semua pemikiran jadul itu, fokuslah untuk melakukan yang terbaik dalam setiap waktu dan kesempatan dan jangan pernah puas dengan hanya melakukan yang biasa-biasa, apalagi jika manfaat dari perbuatan terbaik itu berdampak langsung bagi diri kita, seperti kasus Pak Tani di atas, semua yang dilakukan Pak Tani akan berdampak langsung terhadap keberhasilan dirinya. Oleh karena itu tidak ada pilihan lain dalam hidup kita kecuali melakukan yang terbaik, karena hukum yang berlaku, yang terbaiklah yang akan dipilih oleh masyarakat, jadi fokuslah untuk melakukan yang terbaik.
Semoga dengan memfokuskan diri kita pada empat hal di atas kita menjadi manusia yang lebih baik dalam bertindak dan berusaha, dan yang paling penting kita bisa terus berkembang ke arah yang lebih baik dan meraih sukses seperti yang kita cita-citakan. Semoga.